cari melalui google

Pages

Senin, 26 Agustus 2013

Mendeteksi Dan Merawat Sistem Pendinginan Mobil


Mendeteksi Dan Merawat Sistem Pendinginan Mobil
OTOMOTIFNET - Selain slang radiator, resevoir tank dan radiator yang sudah dikupas dalam tulisan sebelumnya, ternyata ada beberapa hal lagi yang musti mendapat perhatian penuh. Diantaranya thermostat, kipas pendingin dan water pump.
Thermostat

Pengatur waktu pengiriman air dari dalam kepala silinder. Pada saat suhu air belum mencapai 85 - 90°C, thermostat belum membuka untuk mengalirkan air ke radiator. Thermostat bekerja berdasarkan sensor tekanan mekanis (pegas). “Pada suhu tertentu, air menghasilkan tekanan untuk membuka sensor mekanis.
Salah kaprah, thermostat kerap dicopot untuk mengurangi gejala overheat mesin  mobil. Padahal tanpa thermostat, air yang belum sempat dingin oleh radiator sudah keburu masuk ke dalam mesin. Dan sebaliknya, air yang belum mencapai suhu kerja ideal sudah keburu dialirkan ke radiator.
“Kerap terjadi bila thermostat rusak, mesin justru overheat saat digeber kencang di jalan tol karena air yang belum sempat dingin sudah masuk kembali ke kepala silinder akibat water pump memompa air lebih cepat,” jelas Anwar.
Kipas Pendingin
Kipas pendingin membantu radiator. Bila hembusan angin dari depan mobil sangat minim, kipas mengambil alih fungsi pendinginan. Lazimnya mobil memakai teknologi viscous fan atau electric fan.
Viscous fan adalah kipas manual berpenggerak puli kruk as via belt. Disebut viscous karena bagian tengah kipas memakai sensor bi-metal. Semakin tinggi suhu di ruang mesin, semakin kencang pula viscous fan berputar.
Jenis lain adalah electric fan. Digerakan oleh motor listrik dengan sensor thermal dan menempel di belakang radiator. Kipas bekerja bila suhu mesin mencapai derajat tertentu.

Failure pada kipas adalah putaran yang lemah sehingga suplai angin tak mumpuni. Pada viscous fan bisa disebabkan bi-metal sudah afkir. Elektric fan ‘lemot’ karena kumparan motor listrik sudah atau sensor thermal rusak.
Radiator Coolant
Cairan ini memiliki titik didih pas untuk sistem pendinginan mesin. Cairan yang diracik dengan material kimia ini, mampu menahan titik didih air biasa sehingga suhu di dalam kepala silinder bisa diredam. Ada anggapan coolant dianggap memanipulasi suhu air yang sebenarnya.
Namun radiator coolant memiliki fungsi lain seperti mengurangi efek korosi pada bahan radiator dan memiliki senyawa kimia yang mampu membersihkan kotoran seperti lumpur dan endapan dari air yang bersirkulasi di radiator.
“Tetapi harus pandai memilih coolant karena beberapa produk justru memiliki ramuan atau senyawa kimia tajam sehingga mengikis material logam radiator,” wanti Anwar yang sudah menemukan beberapa kasus.
Waterpump

Pompa air adalah komponen yang menyalurkan air dari mesin menuju radiator dan sebaliknya. Peranti bermaterial aluminium ini terletak di kepala silinder sekaligus sebagai gerbang (pintu air) dari mesin menuju radiator. Meski tergolong slow moving parts dengan usia pakai hingga tahunan, bisa juga afkir.
Biasanya karena kualitas air atau coolant yang jelek sehingga bantalan atau laher kipas di dalam pompa menjadi rusak atau oblak. Korosi akibat air yang menjadi musuh semua logam juga bisa menjadi penyebab.
“Makanya waterpump mendapat jadwal penggantian setiap 3 tahun sekali,” jelas Taqwa. Apalagi kalau suku cadang yang dipakai bukan versi asli, bisa lebih singkat lagi masa penggantiannya.
Perhatikan Sistem Pendingin Mobil Anda
Pemilik kendaraan bermotor, khususnya roda empat - perlu meluangkan waktu untuk melakukan perawatan kendaraannya. Beberapa bagian yang biasanya perlu perawatan, antara lain; eksterior, interior, mesin. Dan yang takboleh ketinggalan adalah sistem pendingin. Bila pemilik lalai memerhatikan sistem pendingin maka akan mengakibatkan overheating.
Untuk itu Perhatikanlah Sistem Pendingin Mobil Anda. Dan berikut adalah Tips-nya:
1)      Bersihkan sarang radiator.
Perhatikan sarang radiator, bila terkena debu, kotoran, atau batu kecil menempel segera dibersihkan menggunakan kompresor udara (air compressor). Perlu juga untuk meluruskan alur kisi radiator menggunakan mata obeng dengan perlahan-lahan. Tujuannya agar udara bisa mengalir dengan lancar.
2)      Pasang saluran pendingin dengan baik.
Periksa semua saluran pendingin dan pastikan salurannya terpasang dengan baik. Bila ada kebocoran, lebih baik segera diganti dengan yang baru. Itu lebih baik daripada ditambal, kecuali sifatnya hanya sementara saja.
3)      Gunakan air bersih.
Saat mengisi air radiator harus memakai air bersih, agar terhindar dari kotoran. Sebab bila menggunakan air yang kotor akan menimbulkan kerak akibat timbunannya yang mengumpul dalam container air radiator. Bila tidak diperhatikan akan menyumbat sistem pendingin. Bila perlu gunakanlah radiator coolant untuk mengoptimalkan sistem pendingin mampu bekerja dengan baik.
4)      Perhatikan fanbelt.
Tali kipas atau fanbelt juga harus diperhatikan kondisinya. Bila fanbelt tidak terpasang dengan baik atau kendur, supaya cepat diganti atau betulkan pada posisi normal. Tali kipas yang terganggu akan menyebabkan radiator bekerja berat sebab takada bantuan kipas. Begitupun saat tali kipas nampak aus atau retak, sesegera mungkin ganti dengan yang terbaru. Jangan sampai tali kipas putus di tengah jalan.
5)      Cermati pompa air.
Selanjutnya, perlu mencermati kapasitas pompa air. Sebab biasanya sudut kipas atau rumah pompa sudah terkikis oleh air, akibatnya debet air berkurang. Tidak ketinggalan untuk memeriksa thermostat, bila kotor dibersihkan atau bila perlu diganti saja.
6)      Periksalah tutup radiator.
Bila karet tutup radiator sudah getas atau terlihat pecah-pecah sesegera mungkin untuk diganti.

0 komentar:

Posting Komentar